Hmm, akhirnya saya bisa nonton film ini juga *kegirangan...
Seminggu yang lalu mau nonton, tapi kehabisan tiket *sigh...
Untungnya hari ini dapat...
Lagi-lagi saya nonton bareng timmy *pacar saya, echa, dan beny *pacar echa...
Huhuiii, asyiknya...
Saya belai-belain nonton ini karena saya penasaran banget sama ceritanya
walaupun sepanjang film saya harus menghela nafas dan menahan amarah *lhoo, film apa si?
Karena di situ, si pemeran utama *bayu, mengikuti sekolah sepakbola SSI Arsenal *damn!
Saya penggemar berat Chelsea dan Arsenal adalah tim yang paling saya benci dari semua tim sepakbola yang ada *lebay bay bay...
Ditambah lagi Heri *sahabat dari si pemeran utama, adalah fans berat Arsenal di mana mobil *Freed, rumah gedong, kursi roda, dan semua barang yang dimilikinya berbau Arsenal *double shit! ;p
Yang lebih membuat saya jengkel lagi, fans Chelsea di sini adalah seorang tukang bakso *sigh...
Bukannya mau merendahkan pekerjaan ini :) Saya bangga kalau fans Chelsea juga banyak dari kalangan menengah ke bawah, itu artinya Chelsea eksis di berbagai kalangan *horray! positive thinking...
Secara keseluruhan, saya suka sekali dengan alur cerita film ini...
Film yang dapat memberikan banyak motivasi, menggambarkan kehidupan nyata, persahabatan, diselipi dengan komedi-komedi ringan :)
Sebuah film yang memberi inspirasi pada kita untuk mencapai cita-cita dengan sekeras mungkin...
Sebuah film untuk sepakbola Indonesia agar bisa lebih baik lagi :)
Untungnya hari ini dapat...
Lagi-lagi saya nonton bareng timmy *pacar saya, echa, dan beny *pacar echa...
Huhuiii, asyiknya...
Saya belai-belain nonton ini karena saya penasaran banget sama ceritanya
walaupun sepanjang film saya harus menghela nafas dan menahan amarah *lhoo, film apa si?
Karena di situ, si pemeran utama *bayu, mengikuti sekolah sepakbola SSI Arsenal *damn!
Saya penggemar berat Chelsea dan Arsenal adalah tim yang paling saya benci dari semua tim sepakbola yang ada *lebay bay bay...
Ditambah lagi Heri *sahabat dari si pemeran utama, adalah fans berat Arsenal di mana mobil *Freed, rumah gedong, kursi roda, dan semua barang yang dimilikinya berbau Arsenal *double shit! ;p
Yang lebih membuat saya jengkel lagi, fans Chelsea di sini adalah seorang tukang bakso *sigh...
Bukannya mau merendahkan pekerjaan ini :) Saya bangga kalau fans Chelsea juga banyak dari kalangan menengah ke bawah, itu artinya Chelsea eksis di berbagai kalangan *horray! positive thinking...
Secara keseluruhan, saya suka sekali dengan alur cerita film ini...
Film yang dapat memberikan banyak motivasi, menggambarkan kehidupan nyata, persahabatan, diselipi dengan komedi-komedi ringan :)
Berawal dari Bayu, seorang murid kelas 6 SD.
Ia tinggal bersama ibu dan kakeknya.
Bayu ini sangat jago dalam bermain sepakbola,
sama seperti almarhum ayahnya yang dahulu
adalah anggota Tim Nasional Indonesia...

Pemeran Bayu, cute kan?
*salah satu alasan saya nonton film ini :)
Tapi sang kakek sangat membenci profesi ini
karena ia menganggap profesi ini tidak menjanjikan
dan tidak memiliki masa depan,
terutama jika nanti sang pemain cedera...
Untuk itu, sang kakek menuntut Bayu untuk ikut
banyak les di luar sekolah untuk menemukan bakatnya
seperti les lukis dan musik *drum...
Tapi dari semua itu Bayu tetap mencintai sepakbola,
ia main bola tanpa sepengetahuan kakeknya...
Dengan skill yang dimilikinya, ia berhasil memikat Pak Johan *pelatih di SSI Arsenal,
sehingga ia bisa diterima di SSB tersebut melalui jalur beasiswa yang nantinya dapat membekalinya mengikuti seleksi Timnas Indonesia U-13...
Untuk mencapai impian menjadi bagian dari Timnas U-13 tidaklah mudah,
ia harus rela berbohong pada kakeknya demi mengikuti latihan keras seleksi...
Dengan dukungan sang sahabat *Heri,
Bayu memperoleh motivator kuat hingga akhirnya
ia harus melihat sendiri di lapangan hijau sang kakek terkena serangan jantung
tepat saat ia terpilih menjadi salah satu kandidat seleksi Timnas...
Hal itu membuat Bayu hancur,
ia merasa sangat bersalah pada sang kakek
dan menyalahkan Heri sebagai salah satu penyebab ia melanggar perintah kakek...
Bayu mulai membenci sepakbola,
semua atribut ia buang demi menyenangkan hati kakeknya...
Tapi kakeknya mulai menyadari, di situlah bakat Bayu yang selama ini dia cari...
Akhirnya sang kakek mengizinkan Bayu bermain sepakbola lagi dan mendukung cucu kesayangannya itu hingga ia berhasil lolos menjadi salah satu pemain Timnas Indonesia U-13 , yang dengan bangga menggunakan seragam
"Garuda di Dadaku" :)
Ia tinggal bersama ibu dan kakeknya.
Bayu ini sangat jago dalam bermain sepakbola,
sama seperti almarhum ayahnya yang dahulu
adalah anggota Tim Nasional Indonesia...

Pemeran Bayu, cute kan?
*salah satu alasan saya nonton film ini :)
Tapi sang kakek sangat membenci profesi ini
karena ia menganggap profesi ini tidak menjanjikan
dan tidak memiliki masa depan,
terutama jika nanti sang pemain cedera...
Untuk itu, sang kakek menuntut Bayu untuk ikut
banyak les di luar sekolah untuk menemukan bakatnya
seperti les lukis dan musik *drum...
Tapi dari semua itu Bayu tetap mencintai sepakbola,
ia main bola tanpa sepengetahuan kakeknya...
Dengan skill yang dimilikinya, ia berhasil memikat Pak Johan *pelatih di SSI Arsenal,
sehingga ia bisa diterima di SSB tersebut melalui jalur beasiswa yang nantinya dapat membekalinya mengikuti seleksi Timnas Indonesia U-13...
Untuk mencapai impian menjadi bagian dari Timnas U-13 tidaklah mudah,
ia harus rela berbohong pada kakeknya demi mengikuti latihan keras seleksi...
Dengan dukungan sang sahabat *Heri,
Bayu memperoleh motivator kuat hingga akhirnya
ia harus melihat sendiri di lapangan hijau sang kakek terkena serangan jantung
tepat saat ia terpilih menjadi salah satu kandidat seleksi Timnas...
Hal itu membuat Bayu hancur,
ia merasa sangat bersalah pada sang kakek
dan menyalahkan Heri sebagai salah satu penyebab ia melanggar perintah kakek...
Bayu mulai membenci sepakbola,
semua atribut ia buang demi menyenangkan hati kakeknya...
Tapi kakeknya mulai menyadari, di situlah bakat Bayu yang selama ini dia cari...
Akhirnya sang kakek mengizinkan Bayu bermain sepakbola lagi dan mendukung cucu kesayangannya itu hingga ia berhasil lolos menjadi salah satu pemain Timnas Indonesia U-13 , yang dengan bangga menggunakan seragam
"Garuda di Dadaku" :)
Sebuah film yang memberi inspirasi pada kita untuk mencapai cita-cita dengan sekeras mungkin...
Sebuah film untuk sepakbola Indonesia agar bisa lebih baik lagi :)
Kata film ini :
JADILAH PEMBERANI,
KEJARLAH SEMUA MIMPIMU
JADILAH PEMBERANI,
KEJARLAH SEMUA MIMPIMU
No comments:
Post a Comment