Monday, April 28, 2014

Point of View

Berawal dari perbincangan dengan seorang teman di telepon. Saat itu kami sedang membicarakan tentang foto-foto lucu yg belakangan muncul di jejaring sosial Path. Salah satunya sebuah gambar yg menunjukkan sifat dan karakter seseorang berdasarkan bentuk jari kakinya. Ini dia gambarnya.


Sebuah hal yg sebenarnya simple dan serius, tapi menjadi lelucon bagi kami :D
Hal ini terkait dengan bagaimana kita menangkap maksud dan arti dari gambar tsb. Berbicara tentang sudut pandang dan cara berpikir. Terdengar berat ya pembicaraan saya kali ini :p

As simple as I see, ketika melihat gambar tersebut, beberapa akan melakukan hal ini --> membuka sepatu, melihat jari kakinya, kemudian membandingkan dengan di gambar, doi termasuk yg mana. 

Naah, menurut saya, itu adalah hal yg tersurat dari gambar tersembut. Memang itu tujuan sebenarnya.

Tapi ternyata saya dan teman berpikiran lain, yg terlintas di pikiran kami saat itu adalah "Kita bisa memaksa mereka secara tidak langsung untuk membuka sepatu (lokasi di kantor)". 
Dan kami menertawakan kebodohan pemikiran kami saat itu bersamaan. Our brains are made from the same ingredients sepertinya :D

Hanya dengan 1 gambar, bisa menghasilkan persepsi yg berbeda. Mungkin masih banyak persepsi lain, saya tidak tahu. Hal ini sebenarnya sepele, tapi saya menjadi belajar satu hal, point of view, sudut pandang, perspektif.

Mungkin saya sudah pernah membahas ini di postingan blog saya sebelumnya. Tapi entah kenapa saya selalu suka topik ini. Seru aja kayaknya :D Melihat satu hal dari berbagai perspektif. Sudut pandang setiap orang berbeda-beda. Hal tsb membuat kita sering bertengkar karena tidak satu pemikiran. Kita harus bisa melihat suatu hal dari berbagai perspektif. Tidak semua orang memiliki sudut pandang yg sama, kita harus jeli dalam melihat hal tsb. Belum tentu pemikiran mereka salah dan kita benar, bisa sebaliknya. Atau justru keduanya salah, dan keduanya benar.

Saya tidak bermaksud menggurui atau apapun, toh saya juga masih dalam proses belajar :) Sebagai contoh untuk kejadian tadi. Kita harus melihat kepada siapa pertanyaan dan tes jari kaki tsb dilakukan. Ketika kita memberi tahu mereka "Sebenarnya saya melakukan ini bukan untuk melihat karakter kalian dari jari kaki, tetapi cuma ingin ngerjain kalian membuka sepatu" :D 
Untuk orang yg memiliki selera humor yg sama dengan kita, mungkin dia akan berkata "bener juga ya, kapan lagi bisa ngerjain orang utk buka sepatu di kantor"
Ketika dilontarkan ke orang yg selera humornya berbeda dan sedikit serius mungkin respon mereka "kamu main-main ya? Mau ngerjain saya?" Bisa saja mereka tersinggung dengan apa yg kita lakukan.

Untuk itu, ada baiknya kita belajar suatu hal dari berbagai perspektif/ sudut pandang. Jangan pernah menyalahkan/ menjudge seseorang sudah pasti salah karena pemikirannya berbeda dengan kita. Selain itu, kita harus tahu siapa orang yg menjadi lawan bicara/ responden kita. Di sini kita akan belajar untuk berpikir tepat dengan orang yg tepat pula.

No comments: