Friday, June 24, 2016

I Left My Heart in Kenawa - Sumbawa

Sabtu, 18 Juni 2016

Ini dia hari yang saya dan Incha tunggu-tunggu. Lalala yeyeye.  Akhirnya masa penugasan audit berakhir kemarin dan kita dikasi izin dari atasan untuk kembali ke Jakarta hari Minggu.

Pagi ini kami bangun pukul 03.30 WITA. Sembari Incha sahur, saya mandi kemudian bersiap-siap. Pukul 05.00 WITA kami beranjak ke Pool Damri di daerah Sweta Mataram. Bus yang akan membawa kami menuju Pulau Sumbawa akan berangkat pukul 6 pagi, untungnya kami ga telat :D
Ada yang tau kami mau pergi kemana? Yeay! KENAWA! Pernah dengar? Beberapa orang mungkin masih asing mendengar nama Kenawa, tetapi sebagai pengguna dan follower aktif Instagram Travel, Kenawa pasti ga asing lagi. Sebuah pulau kecil yang terletak di sisi lain NTB yaitu Sumbawa. Pulau Kenawa ini termasuk dalam wilayah Sumbawa Barat. 

Namanya memang Damri, tapi bukan seperti Damri di Jakarta dengan jurusan Bandara. Memang ada yang jurusan Bandara, tetapi Damri yang kami tumpangi ini seperti layaknya bus-bus ekonomi di pedesaan, jangan heran kalau penumpangnya membawa barang dagangan dalam jumlah yang sangat banyak. Dengan bermodalkan Rp 65.000/ orang, kami bisa menginjakkan kaki di Pulau Sumbawa (tarif tsb termasuk tarif penyebrangan kapal). Berhubung kami luar biasa ngantuk karena harus bangun pagi, sepanjang jalan kami tertidur pulas walaupun tanpa AC dan baru bangun ketika kami tiba di Pelabuhan Kayangan di Lombok Timur 2,5 jam kemudian.

Sambil menunggu antrian kapal yang akan menyebrangkan kami ke Pulau Sumbawa, saya turun sebentar ke toilet, sedangkan teman saya masih tetap di dalam bus. You know what happen next? Keluar dari toilet umum busnya ilang, oemji saya ditinggal! Daebak! Ternyata busnya hanya mendekati kapal untuk mengantri, saya udah takut kalau beneran ditinggal, masalahnya ransel, dompet, handphone dll ada di dalam bus :/

Akhirnya saya berhasil nangkring di bus lagi setelah mengejar bus sekuat tenaga :p Pedagang asongan mulai berdatangan menjajakan makanan, buah-buahan, hingga kain-kain khas Lombok. Buah nanas dan strawberry begitu menarik hati, buah favorit saya. Tapi dengan pertimbangan ribet bawanya, saya memutuskan ga beli L Justru yang menarik perhatian kali ini adalah pedagang “salak” yang berteriak nyaring menjajakan si buah salak. Tapi entah kenapa, ketika dia berteriak salak, yang ada di pikiran kami adalah Setan Suster Valak di Film Conjuring 2. Meme setan valak lagi booming banget di media sosial dengan pelesetan Salak, Malak, Talak, Taplak, Kolak, hingga sempak :/


Ini dia penampakan Pelabuhan Kayangan dari dalam Kapal

Setelah lebih kurang 2 jam penyebrangan, akhirnya kami tiba di Pelabuhan Pototano di Sumbawa Barat. Terlihat laut yang dikelilingi oleh banyak bukit-bukit. Dengan modal mulut, kami bertanya ke penduduk lokal cara menuju Pulau Kenawa. Akhirnya kami bertemu dengan Pak Jahar (081909277521), nelayan lokal yang akan membawa kami menuju Kenawa. Untuk tarif ke Pulau Kenawa PP Rp 250.000/ kapal (maks 7 orang). Berhubung kami cuma berdua, berasa mahal ya, tapi harga segitu berasa worth it banget setelah kalian lihat sendiri apa yang ada di sana :D

Perjalanan ke Pulau Kenawa ditemupuh dalam waktu kurang dari 30 menit. Sepanjang perjalanan kalian akan disuuguhi dengan pemandangan pulau-pulau dan bukit-bukit yang luar biasa indah. Akhirnya kami sampai juga di dermaga Pulau Kenawa, wow! Airnya ga nahan, super bening dan minta banget untuk dicemplungin :D

Di sana Cuma ada serombongan orang dari Maluk (Sumbawa) yang sedang survey lokasi Diving Centre. Omo! Hamparan savanna yang luas, dikelilingi bukit dan laut yang luar biasa cantik. No doubt, Indonesia is a part of heaven <3 Even words can’t describe.




Ga mau kalah ngehits sama orang lain. Saya wajib banget naik ke atas bukit dan foto dengan background savanna layaknya postingan-postingan di Instagram. Setelah mendakit beberapa menit, ditambah dehidrasi, akhirnya sampai juga di puncak. Dan saya cuma bisa bilang WOW! Makin takjub sama keindahan Indonesia. And I’m proud to be a part of them.





View from the top

Setelah puas foto-foto dan tidur-tiduran di puncak bukit, kulit makin menghitam, akhirnya kami memutuskan untuk turun dan pindah haluan ke laut :D Sampai di bawah, rombongan Diving sedang bersiap-siap untuk pulang dan pulau ini berasa pulau pribadi, cuma ada kami berdua :D

Mau renang ganti baju ga usah pake sembunyi-sembunyi, langsung ganti di tempat. Pasir putih, crystal clear water, semuanya surgaaaaa! Kalau ada kesempatan ke sini lagi, saya harus bawa tenda dan camping. We just acting like kids, running through the beach and geting fall into the ocean, yeaaay! Not just words, even pictures can’t describe as perfect as I saw with my ‘naked eyes’J




Can't stop myself not to jump :D


Crystal clear water and sun-kissed skin 

Sekitar pukul 3 sore, kami memutuskan untuk kembali ke daratan :D Berat rasanya meninggalkan pulau kecil nan cantik ini. Someday saya pingin banget bisa balik lagi ke sini, semoga masih terawat ya pulaunya :D Thankyou Kenawa <3

FYI, Pulau Kenawa adalah pulau tak berpenghuni. Menurut info sih, biasanya ada yang jualan, tapi karena ini bulan Puasa makanya tutup, termasuk kamar mandi. Akhirnya kami harus menumpang mandi di rumah penduduk, yaitu rumah Pak Jahar. Selepas mandi, kami segera bergerak menuju jalan raya untuk mencari travel atau bus yang akan menuju ke Mataram. 

Jarak dari desa tidak sampai 5 menit ke Pelabuhan Pototano. Setelah satu jam menunggu dan ga ada satupun bus atau travel yang lewat, kami mulai panik. Akhirnya saya menghubungi teman dan menanyakan transport lain ke Mataram sebagai alternatif. Ternyata memang tidak ada bus atau travel yang lewat di jam-jam kami menunggu. Transport tsb baru tersedia di atas jam 7 malam. Aigoo! Waktu sudah menunjukkan pukul 6 WITA. Jam berapa nih sampai di Mataram? Pertanyaan itu yang terlintas di pikiran kami. Untungnya saya bertemu dengan orang-orang baik. Mereka membantu saya mencarikan travel dengan jam terdekat dan ga berapa lama kemudian saya dapat travel ke Mataram. Lega rasanya.

Sekitar pukul 8 malam kami tiba di Pelabuhan Kayangan Lombok Timur. Duduk manis di dalam travel yang membawa kami kembali ke Mataram. Sekitar pukul 9.30 WITA kami sampai di tujuan akhir, pool travel Titian Mas di depan Lombok Epicentrum Mall. Awalnya kami berniat untuk naik taxi menuju hotel, tapi ternyata teman saya sedang baik, jadinya kami dijemput :p Emang dasar ga tau diri ya, gegara dijemput kami minta tolong dia untuk mengantarkan kami ke kantor cabang dulu karena ada laporan yang harus kami ambil. Jam sudah menunjukkan pukul 11.00. Bak petir di siang bolong, tiba-tiba mobil yang dikendarai teman saya naik trotoar hingga setengah badan mobil, tepat di depan kantor. Omo! Security kantor berhamburan keluar untuk membantu mendorong mobil turun dari trotoar. Entah kesambet apa, teman saya bisa mabok gitu nyetirnya HAHHAA. Akhirnya setelah laporan kami ambil, mobil sudah berada di track normal, kami bergegas pulang.
What a day! What a crazy and also an amazing day. I would never forget this laah ;)

Thankyou Kenawa, Thankyou Sumbawa, we're ready for another trip tomorrow :)