Thursday, March 11, 2010

Life is Just Precisely in God's Hand


Hari ini ada satu berita mengejutkan. Datang dari Alex Abimanyu,
creator dari #indonesiaUnite yang marak sebagai gerakan moral untuk melawan ketakutan akibat terorisme pasca bom Marriott-Ritz Carlton 17 Juli 2009. Alex meninggal dalam usia 33 tahun. Saya sendiri ga tau apa penyebabnya. Beberapa sumber mengatkan dia terkena thypus. Tapi bukan ini yang membuat saya berpikir ulang betapa hidup manusia semuanya ada di tangan Tuhan.

Sekitar pukul 10 pagi tadi, twitter ramai membicarakan kematian Alex. Jujur aja saya ga tau siapa Alex ini. Saya baru tahu setelah googling :D Saya juga sempat buka link twitternya. Di situ terlihat, last tweet Alex adalah 9 jam yang lalu. Itu berarti, dalam waktu kurang dari 9 jam, orang yang tadinya masih asyik twitter-an tiba-tiba berhenti bermain twitter selamanya. It's freakin' me out. His last tweet was merely 9hrs ago. Reminding of how our life is just precisely in God's hand.



Entah memang Alex sudah punya firasat atau bagaimana, menjelang kematiannya, tweet Alex banyak menyinggung tentang kematian, misalnya :
Dia sempat menulis "RIP Corey Haim." Corey Haim adalah artis Hollywood. Sejam kemudian dia menulis @sosronegoro stlh nyaris mati rabu lalu, hari ini verdaag tifus + liver. Lalu dia me-retweet soal kematian Imam Besar Al Azhar, "Head of Egypt's al-Azhar dies in Saudi Arabia: report http://viigo.im/2HWM". Ini adalah aktivitas terakhir Alex di Twitter.

Sebagai bentuk penghormatan pada Alex Abimanyu, para twitterian berniat menjadikan #lextip yang berisi pemikiran-pemikiran Alex sebagai trending topics. Such as :

Don't Wait For Life to Happen. Make Life Happen #lextip

Life is short. Don't waste your life waiting for weekends & paychecks. Find your passion & start contribute! #lextip

Keabadian adalah ketika seseorang meninggal dunia dan namanya disebut banyak orang. #lextip

Good morning. Forrest said, life's like a box of chocolate. True, but remember, the choice is always yours #lextip


Dari kejadian ini saya jadi semakin berpikir kalau hidup manusia ini semuanya di tangan Tuhan. Manusia boleh berkehendak apapaun, manusia bisa mengusahakan apapun, tapi tetap Tuhan-lah yang menentukan hidup dan mati kita. Orang yang satu jam, satu menit, atau bahkan satu detik yang lalu mungkin masih bertatap muka, ngobrol dengan kita, ga ada yang tau apa yg terjadi beberapa detik kemudian. Saya jadi semakin sadar, manusia itu lemah. Tapi kita sering merasa kuat, merasa yang paling hebat, paling mampu melakukan apapun, dan sebagainya. Saya ga mau munafik, saya pun sering demikian. Padahal, kita ini bukan apa-apa kalau Tuhan ga memberi kita kehidupan. Saya pernah dengar salah satu quote film yang mengatakan bahwa hidup manusia sebeneranya hanya untuk menunggu kematian. Setiap manusia pasti akan mati, tapi ada waktunya sendiri-sendiri. Kalaupun sampai sekarang kita masih hidup, itu karena masih ada tugas yang harus kita selesaikan di dunia ini :)

Duhh, ngomong-ngomong kok kata-kata saya jadi serem gini ya kalau bahas tentang kematian. Aura-nya negatif banget, hehhe. Yang jelas, siapapun kita, apapun jenis kelamin, status, ras, agama, apapun itu, ga ada yang memiliki kemampuan untuk menghentikan Tuhan karena kita ga ada apa-apanya dibandingkan Tuhan. Jangan pernah berpikir kita hebat dan sebagainya karena di hadapan Tuhan, kita semua sama :)



*Eniwe, sepertinya saya ga pantes ya jadi orang bijak, hahah :p




Source :

2 comments:

debora aprianita said...

uwaHHh mitt bneran tuh matii mendadak..uwaHhh.. qta harus menghargai waktuuu..

PARAMITA RUT said...

iyaaa boree. kasian bgt ya, emg org baik emg meninggalnya cpt. makanya aku sering was2, ahhaha :p