Wednesday, January 15, 2014

Holiday Day #10 - Last Moment, Thank You Mates

Rabu, 15 Januari 2014, hari kesepuluh, last moment ...

Bisa dibilang ini hari terakhir saya di Bali karena besok saya pulang siang hari L
Ahhh, rasanya sedih banget, masih pingin lebih lama di sini. Dan sepertinya resolusi saya 2thn yg lalu harus benar-benar di realisasikan. Pada waktu itu saya bercita-cita harus tinggal dan menetap di Jakarta atau Bali. Tapi sepertinya Bali lebih ok ya. Cari duit dulu di Jakarta, baru setelahnya move on ke Bali :D

Sebenarnya saya sudah tidak tahu mau ke mana hari ini. Tempat yg sebenarnya pingin dikunjungi terlalu jauh. Dan akhirnya, taraaaaa! Flashback ke Tanah Lot.

#1 – Pura Tanah Lot

Entah sudah ke berapa kalinya saya ke sini. Tidak ada yg berubah. Tetap ramai, menurut saya ini obyek wisata teramai di Bali dengan pengunjung mayoritas turis lokal :p Jadi agak males juga sih berlama-lama di sini. Bukan karena banyak turis lokal, tetapi karena terlalu ramai, ga bisa menikmati pemandangan. Cuma ambil beberapa foto pemandangan akhirnya lanjut pergi :D




Super duper ramai

#2 – Echo Beach

Searah dari Tanah Lot, saya menuju Echo Beach di daerah Canggu. Sebuah pantai yg bisa dibilang belum dikenal khalayak ramai. Lokasinya dikelilingi oleh Vila-vila mewah yg rata-rata dihuni oleh turis asing. Bisa dibilang pantai ini mirip pantai pribadi karena lokasinya yg sedikit tersembunyi. Cocok untuk yg ingin menenangkan diri :)



------------------------------------------------------------------

Saking bingungnya harus mejelajah ke mana, akhirnya saya cuma ke mall, tidak niat belanja, hanya ingin tahu bentuk-bentuk mall di Bali karena selama ini saya memang tidak pernah tertarik untuk wisata di mall :D Mulai dari Galeria, Discovery saya jelajahi. Dan akhirnya mulai capek dan berjalan menuju pantai Kita. Apalagi kalau bukan menunggu sunset moment. Sebelumnya saya gagal menikmati sunset di Kuta. Tapi kali ini? Jelas, gagal lagi -_-“ Cuaca sangat buruk, angin super duper kencang, dan ternyata malam ini bulan purnama yg artinya warga bali akan sibuk mebanten alias sembahyang. Huaaa, saya suka sekali ini. Dulu sering lihat ini di Jogja. Sekarang lihat langsung di tempat aslinya. Saya suka melihat orang Bali dengan kebaya dan baju adatnya, unik. Aura mereka telihat sangat beda ketika menggunakan baju sembahyang. Yg perempuan makin jegeg, yg laki-laki makin bagus :D Saking sukanya, saya sampai membeli 1 kebaya Bali model kimono.

#3 – Warung Italia (lagi)

Sepertinya pembukaan dan penutupan saya di Bali adalah makan-makan di Warung Italia, sekaligus farewell :’) Rasanya sedih banget besok saya harus pulang. 7 orang siap menghajar pizza super duper besar ala Warung Italia. Saya, Beny, Jeki, Yozia, Yulius, Adit, dan Oki. 2 loyang pizza ukuran family dengan diameter 50cm mendarat manis di atas meja. Entah kenapa raut muka kami langsung berubah, antara langsung kenyang dan berpikir apakah kita sanggup manghabiskannya? Jawabannya adalah, tidak sanggup. Masih tersisa 3 slices dari total 32 slices. Tapi cukup keren dong Cuma sisa 3 :D Perut-perut bomber siap meledak setelah ini.

Berhubung ini malam terakhir di Bali, saya harus memanfaatkan moment ini untuk keliling kota terakhir kalinya. Mulai dari menyusuri pantai Seminyak, Pantai Kuta, Legian yg hingar bingarnya bakalan bikin saya kangen luar biasa, live music di Vi Ai Pi yg lagu-lagunya selalu saya suka, dan beberapa daerah lain favorit saya. I’m gonna miss these. And I promise, I’ll be back for good J Thank you Bali, wait me years ahead. Sisakan tempat buat saya di sini ya :D 

Tuesday, January 14, 2014

Holiday Day #9 - Tour de East Bali

Kalau saja saya masih berstatus pegawai, hari ini akan jadi hari yg luar biasa. Selasa dan tanggal merah. Berhubung status saya jobless, everyday is holiday :D

Mumpung hari libur, dengan modal mobil rental, akhirnya 6 orang anak muda beraksi, menuju Karangasem. Awalnya kami berniat berangkat tadi malam untuk mengejar sunrise di Karangasem yg konon katanya indah banget. Tapi cuaca ga mendukung, hujan deras, kasur terasa lebih menarik untuk ditemani. Kalaupun jadi berangkat, kami tidak akan dapat sunrise moment karena hujan deras masih berlanjut sampai pagi ini.
Tapi apa boleh buat, mobil sudah di sewa, argo terus berjalan, hujan badai tetap kami hajar! Kalau lihat di ramalan cuaca, di Karangasem sendiri cuaca panas. Nekat, hajar! :D Perjalanan ke Karangasem +/- 1,5jam, tetapi kami mampir dulu ke daerah Bangli.

#1 – Penglipuran, Balinese Traditional Village

Ini dia tujuan kami ke Bangli. Penglipuran. Sebuah desa tradisional khas Bali. Rumah adat Bali, kerajinan Bali, dll. Jadi tempat ini semacam komplek rumah-rumah tradisional Bali, dan saya suka sekali. Cantik, menarik, dan rapi. Saya jadi pingin punya rumah di desa ini :D Sayang, hujan masih belum juga reda sehingga memaksa kami harus menyewa payung sambil berjalan mengelilingi desa. 5 umbrella boys & 1 umbrella girl beraksi. Rumah-rumah di desa ini tertata sangat rapi, nomor rumah berurutan, dan di setiap pagar rumah terdapat papan yg bertuliskan nama kepala keluarga dan berapa jumlah anggota keluarga yg tinggal di rumah tsb berdasarkan jenis kelamin. Semuanya tertata sangat rapi. Kami tidak hanya berjalan melewati rumah-rumah tsb, beberapa rumah menerapkan sistem open house. Kami diperbolehkan masuk dan melihat-lihat tatanan rumah, bahkan ada beberapa yg juga menjual beberapa kerajinan tangan buatan mereka sendiri. Sambil menyelam minum air. Overall saya suka sekali desanya. Masih tradisional banget tapi rapi dan cantik.

Welcome!

 Rumah tampak depan (pagar) ...


Bangunan utama rumah ... 

Semacam pendopo di depan rumah 

Bangunan dapur

 My umbrella boys :D


 Jalanan Desa Penglipuran, luar biasa bersih dan rapi <3

Pura di Desa Penglipuran







Yeru, Me, Beny, Jeki, Yulius, Adit (ki-ka)

Kami melanjutkan perjalanan ke Karangasem menuju lokasi wisata ke-2. Cuaca mulai membaik. Dan sampai di Karangasem, kata-kata ramalan cuaca memang benar, di sini luar biasa panas. Ga ada tanda-tanda selesai hujan sedikitpun.

#2 – Taman Ujung Soekasada Watercastle   

Namanya saja Taman Ujung, sudah pasti lokasinya paling ujung daerah Karangasem. Taman Ujung ini adalah istana Raja Karangasem pada masanya. Yg sudah pernah ke Jogja, mungkin pernah ke Tamansari Watercastle, nah, ini sama dengan itu. Tapi menurut saya jauh lebih bagus, sangat bagus malah. Letaknya benar-benar di atas kolam, halamannya luar biasa luas dan hijau, diapit oleh gunung dan laut sekaligus di kiri dan kanannya. Foto mungkin kurang bisa menggambarkan keindahan aslinya, tapi setidaknya saya bisa memberikan sedikit gambaran obyek wisata ini.
Berbeda dengan kebanyakan tempat wisata di Bali, pengunjung Taman Ujung justru kebanyakan turis lokal, seperti kami. Tapi sangat worth it untuk dikunjungi. Ga sia-sia jauh-jauh hampir 2 jam perjalanan dan hujan-hujan-an kalau dapat tempat wisata yg kayak gini :D



Lorong menuju bangunan utama istana ...


View bangunan utama istana 


Laut di sebelah kanan

Gunung di sebelah kiri












 Heboh sendiri lihat hasil foto panorama Jeki X_X

#3 – Pantai Candidasa.

Namanya agak membingungkan ya. Candidasa, pantai atau candi? :D Sebenarnya kami ingin mampir ke Pantai Amed, tetapi sudah terlalu sore. Akhirnya kami memutuskan untuk ke pantai Candidasa saja yg kebetulan lokasinya memang di pinggir jalan dan sekali lewat perjalanan kami kembali ke Denpasar. Pantainya tidak begitu istimewa, tapi cukup bersih. Masih terlalu lama kalau mau mendapatkan sunset. Akhirnya saya hanya mengambil beberapa gambar sebelum sunset. 


Sepertinya trip hari ini emang the best. Hari-hari terakhir saya di Bali makin luar biasa dan makin berat buat ninggalin Bali. Saya bersyukur punya teman-teman luar biasa di sini. Thank you mates! Thank you my umbrella boys! :D

Monday, January 13, 2014

Holiday Day #8 - Guilty Pleasure

Senin, 13 Januari 2014

Harusnya pagi ini saya sudah duduk manis di Ngurah Rai Airport, menanti pesawat yg akan membawa saya kembali ke Jogja. Tapi karena ‘kegilaan’ saya, ticketnya hangus percuma :p
Saya extend holiday sampai hari Kamis, wow! 4 hari sendiri extendnya :D
Mumpung saya bisa liburan lebih lama, kalau ga jadi pengangguran seperti ini, kapan lagi saya bisa long holiday :D

Dan sepertinya extend holiday ini saya manfaatkan dengan tidur di kost karena cuaca di luar hujan deras. Mendukung banget ya L  Sepertinya extend holiday berarti extend istirahat, memulihkan tenaga, woles banget -_0

Sekitar siang hari cuaca mulai bersahabat. Tanpa berpikir panjang langsung kabur dari kost, saatnya melihat dunia :D Sebenarnya saya ga tahu harus ke mana. Akhirnya saya ke daerah Kuta.

Diawali dengan makan sate bab* di GOR Kuta yg nge-hits banget. Ini kali kedua ke sini dan saya ga bosan-bosan makannya, tempatnya sederhana banget, cuma di tengah lapangan. Tapi, pembelinya super banyak dan rata-rata orang luar Bali.
Ga niat banget fotoinnya. Udah mau habis baru di foto, angle-nya ga ok pula :|

Niatnya ingin lihat sunset, tapi kecepetan. Sunset 18.30, saya datang jam 17.00. Akhirnya memutuskan untuk duduk manis dulu di Starbucks sambil menikmati Hazelnut Chocolate Signature. Itulah saya, selalu order cokelat di Coffee Shop mana pun karena memang saya tidak pernah suka coffee L

Ga maksud pamer tempatnya, cuma suka aja arsitektur minimalisnya :)

My Hazelnut Choco Signature 

Mendekati sunset moment, saya menyebrang jalan menuju pantai Kuta. Ramai sekali. Semua orang duduk manis standby dengan kamera di tangan masing-masing untuk mengabadikan sunset. Tapi sayang, awan tebal hari itu dan sunset pun tidak muncul. Hidden Sunset yg berujung Failed Sunset :( 

 The Failed Sunset :(


Sunday, January 12, 2014

Holiday Day #7 - Today I Dun Feel Like Doin' Anything



It’s gonna be my last day here L besok jam 8 WITA saya sudah harus cabut dan kembali ke Jogja. Rasanya belum puas liburan, sangat belum puas!

Ga tau gimana ceritanya, kesambet setan apa, akhirnya saya kepikiran untuk extend holiday! :o Ticket besok saya cancel, lenyap +/- Rp 400K. Herannya, saya ga sedih, malah seneng banget, sepertinya saya sudah sakit jiwa bahagia kehilangan duit K Kalau saja saya nginap di hotel, saya ga akan senekat ini untuk extend holiday, tapi berhubung penginapan free, sedikit tenang lah :D
Berhubung hari ini bukanlah hari terakhir di Bali, saya jadi agak santai, ga perlu kejar target kunjungan tempat wisata :D Malah sibuk memikirkan mana lagi tempat yg harus saya kunjungi.  


Kebetulan cuaca juga kurang mendukung untuk jalan-jalan karena hujan cukup deras ditambah angin kencang. Akhirnya lebih banyak di kost menikmati hari Minggu dengan menonton TV -_0

Saturday, January 11, 2014

Holiday Day #6 - Lombok for 12 Hours

Sabtu, 11 Januari 2014

Hari keenam ...

Kebingungan hari kemarin sepertinya masih berlanjut. Tapi setidaknya kami sudah punya rencana pagi ini. Ketemu kakak angkatan kuliah kami, mas Iwan, yg kebetulan juga kerja di Lombok. Saling bercerita pengalaman dan bertukar pikiran, saya suka, jadi punya cara pandang dan informasi baru. Pertemuan yg singkat mengingat Mas iwan harus kembali bekerja dan kami harus kembali traveling :p

Perjalanan kami lanjutkan ke daerah Lombok Tengah. Menuju pantai yg namanya sama dengan salah satu pantai di Bali, yaitu Kuta. Sempat nyasar beberapa kali. Tidak ada penunjuk arah. Menurut saya ini yg salah dari Lombok. Mereka memiliki alam yg yg sebenarnya cantik, tetapi tidak bisa mengelola seperti layaknya Bali. Jangankan mengelola, membangun resort, tempat wisata, dsb, jalan menuju ke sana pun sangat tidak layak. Mereka benar-benar mau semua itu “ALAMI” sampai tidak ada sentuhan apapun. That’s annoying ya L Sampai di Pantai Kuta, jelas, pantai ini jauh lebih bersih dan cantik dari Kuta-nya Bali yg sudah mulai tercemar. Tetapi saya kurang suka dengan para pedagang di sana. Begitu kami turun dari mobil, mereka mengejar kemana pun kami pergi, bahkan ke tengah laut sambil terus menjajakan barang dagangan. Oke, that’s fine, namanya juga usaha, tetapi yg saya tidak suka, mereka menyumpahi kami kalau tidak beli akan bla bla bla K Berhubung saya cuek, ya saya diamkan saja.



View Kuta-nya Lombok, menurut saya lebih cantik dari Kuta-nya Bali :D

Selesai  mengitari pantai Kuta, kami berniat mencari pantai lainnya. Entah bagaimana ceritanya, Berry bisa salah jalur keluar sehingga ban mobil kami terperosok di pasir dan tidak bisa jalan, nampaknya harus didorong. Hmmm. Saya mencium aroma ketidak beresan. Berbondong-bondong warga setempat mendatangi kami, berpura-pura akan membantu. Bahkan sampai datang dengan motor dari tempat yg cukup jauh. Sekitar 7orang berkumpul di sana dan ‘pura-pura’ menawarkan bantuan yg ujungnya mereka minta duit. Ohh well, semua kesalahan adalah lahan uang K Kapok!



Can't stop taking pictures with Kuta :))

Selesai satu masalah, kami melanjutkan perjalanan ke Ashtari Resto. Sebuah resto yg terletak di atas bukit, cantik! Dari Ashtari, kami bisa melihat pemandangan sebagian Lombok yg dari atas sekilas mirip Raja Ampat :p
Dan lagi-lagi, pengunjung cafe ini semuanya adalah turis asing yg menikmati view cantik sembari menulis, mendengarkan lagu, dll.


Ini deg-deg-an banget manjatnya, meleset dikit depannya jurang -_-

View from Ashtari Resto <3 , aslinya jauh lebih cantik!

Me & My Bodyguards :D

------------------------------------------------

Saya harus kembali ke Bali sore ini, niatnya mau malam mingguan di Bali :D

Dari Ashtari saya menyempatkan diri kembali ke Mataram, membeli beberapa buah tangan. Yg wajib saya beli di tiap kota yg saya kunjungi adalah tempelan kulkas dari magnet, ini wajib hukumnya :D Dan saya ga nyangka, susah sekali mencari ini di Lombok. Apa orang Lombok ga pada pake kulkas ya? :p Sekitar 3 toko souvenir kami datangi, dan akhirnya baru ketemu di toko ke 4 yg lokasinya ga jauh dari kost Berry K

It’s time to go. Berry mengantar kami ke Pelabuhan Lembar.  Dengan tarif Rp 40K/ person, saya sudah duduk manis di kapal yg akan membawa saya kembali ke Bali 3-5jam ke depan J


Thank you Gili, Thank you Lombok, Thank you NTB, Thank you Berry. Segeralah kembali ke peradaban nak :p