Kamis, 9 Januari 2014
Hari keempat, unpredictable plan!
Why unpredictable? Karena yaa memang ini di luar rencana :D
Awalnya saya berniat ke Gili Trawangan di hari Jumat. Dan entah kenapa,
tiba-tiba kepikiran untuk ke Gili hari ini. Awalnya saya mengira Gili dan
lombok berada di 1 pulau, ternyata anggapan saya salah. Ada 3 gili yg biasa
disebut dengan 3 Gilis, terdiri dari Trawangan, Meno, dan Air. Trawangan adalah
yg teramai, letaknya paling jauh dari Pulau Lombok.
Bermodalkan internet, cari info mengenai how to travel to
Gili. Akhirnya didapatkan CP marina Srikandi Fastboat yg melayani penyebrangan
langsung ke Gili/ Senggigi. Untuk tarif bisa dibilang mahal, kami harus
membayar Rp 275K/ person – one way. Lama perjalanan +/- 1jam, mungkin dengan
kapal biasa bisa 3-5jam.
Then, here we goooooo! GILI TRAWANGAN!
Why? Karena apa yg saya lihat di sini jujur saja jauh dari
ekspektasi saya. Jauh dari cerita orang, jauh dari gambar-gambar di google,
dll. Memang benar, ‘ga smua yg lo denger itu bener’. That’s why i love
traveling! Saya bisa datang, melihat, merasakan, baru akhirnya berkomentar.
Semua harus saya alami sendiri, saya paling tidak suka berpendapat menurut info
si A, si B, dll. Sebisa mungkin saya harus alami sendiri :D Tapi bisa jadi ini karena cuaca sedang tidak bagus, musim hujan sehingga pantainya terlihat kotor. Bibir pantainya memang tidak terlalu indah, tapi ke tengah sedikit, surga!
First thing to do, cari homestay! Cukup banyak homestay di
sini, baik itu yg modelnya seperti villa atau pun hotel. Bahkan sekelas Aston
pun memiliki investasi hotel di pulau ini lho J
Setelah mengitari dan bertanya ke beberapa tempat akhirnya menemukan homestay
yg cukup nyaman, dekat dengan pusat keramaian di pulau ini yg sepertinya baru
akan dimulai saat malam hari. Saya mendapatkan homestay dengan harga Rp 225K/
night dikarenakan masih masuk high season. Kamar homestay terdiri dari 2 single
bed, kamar mandi dengan shower, dan AC. Kalau untuk masalah air di sini jangan
heran, rasa airnya payau alias campuran air tawar dan air asin. Tapi maklum
saja, ini di tengah pulau, PDAM ga masuk :D Saat season biasa, menurut info,
harga 1 kamar hanya sekitaran Rp 150-175K/ night. Saya booking 2 malam karena
rencananya baru akan ke Lombok di hari Sabtu pagi.
Hari ke 4 dan badan semakin belang :|
Finally, saya merasakan sensasi air Gili Trawangan! :D
Lets see the awesome sunset! <3
After sunset, saya pun kembali melanjutkan perjalanan
mengitari pulau. Hari semakin gelap, cukup ngeri juga, tidak ada lampu jalan.
Tetapi suasana berubah seketika. Disiang hari pulau ini terasa sepi, saat
malam, mendadak alunan music up beat, jazz, raggae, dll terdengar berbarengan.
Ramai sekali! Cafe-cafe cantik dan romantis mengitari pulau di kanan-kiri
jalan. Saya merasa ini seperti Legian mini, cukup keren untuk ukuran pulau yg
mendadak menjadi kota pribadi. Ternyata beginilah suasana Gili Trawangan di
malam hari. FYI, pengunjung pulau ini bisa dibilang 90% adalah turis asing.
Saya cukup menikmati malam hari di Gili Trawangan, pulau yg
menakjubkan. Kecil, tetapi luar biasa wow layaknya kota metropolitan J
No comments:
Post a Comment